Sabtu, 22 Februari 2014

METODE PEMBELAJARAN



6.         
Damayanti dalam blognya (cinta ilmu pemikiran dari mahasiswa stain jurai siwo metro) mengatakan, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yatmono dalam blognya (Perbedaan pendekatan, metode, dan strategi pembelajaran) mengatakan Metode  adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran.
Kokom dalam Generasi kampus Unimed (Vol 4. 2011:41) mengatakan, metode adalah cara atau jalan yang digunakan untuk media pembelajaran menjadi salah satu faktornya. Sehiingga dapat disimpulkan bahwa, metode pembelajaran merupakan jalan atau cara-cara yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang akan dituju.
            Dalam pengajaran secara ekspositori selalu menggunakan strategi ceramah dan ilustrasi. Dalam pengajaran konvesnional, pengajar berdiri atau duduk dimuka kelas dan berusaha memberitahukan pengetahuan kepada pembelajar.Yang dilakukan pengajar adalah memberikan ceramah dan tugas serta menjelaskan (Subiyanto 1988:65). Disamping itu, pengajar juga memberikan tugas pada pembelajar dan memberikan kesempatan untuk berdiskusi yang merupakan strategi yang dipadukan (Gage dan Berliner, 19984).
            Ciri ciri pengajarn secara ekspositori antara lain : (1) pembelajar tidak tahu tujuan belajar mereka hari ini, (2) berorientasi pada fakta-fakta; (3) pengajar berpedoman pada buku, dan menggunakakn strategi ceramah; (4) kebanyakan pertanyaan diajukan oleh guru; (5) test bersifat sumatif untuk pengisian raport (Subiyanto 1988:165-166)
            Bila disimak dari strategi yang mendominasi dalam pengajaran secara ekspositori yaitu ceramah, maka akan memeberikan kelemahan antara lain :
(1) mata Pelajaran yang diberikan pada peserta didik tidak bertahan lama, (2) pembelajar tidak bisa berpartisipasi secara aktif, tetapi hanya mendengarkan dari pengajar saja ; (3) tidak bisa digunakan untuk materi yang kompleks, mendetail atau abstrack ; (4) tidak bisa digunakan untuk tujuan analisis, sintesis atau integrasi dan (5) tidak bisa untuk pembentukan sikap (Gage dan Berliner, 1984).
            Menurut Sanjaya (2007:126) bahwa strategi ekspositori merupakan suatu cara penyampaian dengan lisan kepada sejumlah pendengar, kegiatan ini berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah. Dalam pembelajaran ekspositori siswa dipandang sebagai yang belum mengetahui satu apapun dan hanya menerima bahan-bahan yang diberikan oleh guru. Guru adalah orang dewasa yang memiliki pengetahuan dan wewenang untuk menyampaikan pengetahuan itu kepada siswanya. Tujuan pembelajaran terbatas pada pemilikan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan dipandang arif bijaksana dan pandai.
            Berdasarkan konsep yang demikian mengajar itu merupakan suatu kegiatan menyampaikan ilmu pengetahuan oleh guru kepada siswa agar siswa tersebut pandai. Dengan konsep yang demikian guru dianggap sebagai orang yang maha tahu. Siswa tinggal menerima saja apa yang dijelaskan guru. Dengan pengertian lain, apabila terdapat suatu permasalahan yang timbul yang berkaitan dengan sesuatu y ang diajarkan, siswa tidak tahu apa yang harus ia jawab atau ia pecahkan karena pada waktu terjadi proses belajar mengajara siswa hanya menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam hal demikian belajar itu tidak lebih dari kegiatan menghafalkan pelajaran. Dalam pengajaran ekspositori tujuan pendidikan yang utama adalah mengembangkan daya intelektual (akal budi). Adapun cirri pembelajaran ekspositori adalah :

a.      Mengajar Berpusat Pada Bahan Pelajaran
Mengingat tujuan utama pendidikan ekspositori adalah pengembangan daya intelektual siswa, maka pengajaran berpusat pada usaha menyampaikan pengetahuan. Dalam hal ini tugas guru, adalah menyampaikan bahan pelajaran yang akan dipelajari dan siswa hanya menerima tanpa melihat permasalahan yang mungkin timbul
b.      Mengajar berpusat pada guru
Menurut konsep pengajaran ekspositori mengajar yang baik dinilai dari sudut guru, yaitu berdasarkan pada apa yang dilakukannya dan bukan yang terjadi pada siswanya.

1 komentar:

  1. Benjamin Moore's Titanium Art - TITanium Art
    Benjamin Moore's Titanium Art This painting titanium dioxide skincare is inspired by the history and styles of titanium engine block the black titanium wedding band Bronze Age of titan metal Israel. ford titanium Tithi Yumlıcışir is a famous

    BalasHapus