Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar pesan dari sipengirim ke sipenerima pesan,
merupakan bentuk jamak dari kata medium.
Menurut Arsyad (2006:3) bahwa : “Media adalah komponen sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
(2008:892) mengatakan, media adalah alat (sarana) komunikasi seperti Koran, majalah,
radio, televise, film, poster, dan spanduk.
Banyak pakar dan juga organisasi yang
memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan
bahwa media adalah sebagai berikut :
1.
Teknologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah
perluasan dari guru (Schram, 1982)
2.
National
Education Asociation (NEA) memberikan
batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual termasuk teknologi
perangkat kerasnya.
3.
Briggs berpendapat
bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya
terjadi proses belajar.
4.
Asociation
of education communication Technology
(AECT) memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang
dipergunakan untuk proses penyaluran pesan
5.
Segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989).
6.
Media adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar
(Gagne 1970).
7.
Media adalah segala
alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya (Briggs, 1970).
Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009 : 07)
menyimpulkan “media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin
disampaikan adalah pesan pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai ialah proses
pembelajaran . Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar
kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, dan meningkatkan penampilan
dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Arief,S.Sadiman “dkk”2010:07). Media pembelajaran adalah media yang secara
khusus digunakan untuk membangun kondisi yang membuat siswa mampu memproleh
pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam pengertian ini seperti guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah (Arsyad 2002:3). Media pembelajaran adalah semua benda
perlengkapan yang digunakan untuk memberikan materi dengan cara yang menarik
dan juga mampu menambah kreatifitas melalui sarana yang telah diberikan (Lamhot
Basani Sihombing.2012:39). Sehingga dapat ditarik satu kesimpulan, bahwa media
pembelajaran adalah Semua bentuk objektif yang mampu meningkatkan hasil belajar
siswa, dan membuat siswa semakin termotivasi untuk menerima pembelajaran yang
akan disampaikan oleh tenaga pengajar.
Salah satu gambaran yang paling banyak
dijadikank acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses
pembelajaran adalaha Dale’s Cone Of
Exprience (Kerucut Pengalaman Dale). Edgar Dale dalam (Sadiman.2010:08)
menerangkan bahwa dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini, edgar
Dale mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret
ke yang paling abstrack.
Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Edale
Tidak ada komentar:
Posting Komentar